Ikhlas Bercerita

Banyak Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Cerita Sehari-hari

  • Beranda
  • Jurnal Ikhlas
    • Diary Ikhlas
    • Puisi
    • Buku
  • Artikel
  • Pembelajaran
    • Materi
    • Modul dan Lembar Kerja
    • Bank Soal
    • Praktik Baik
  • Template Canva
    • Presentasi
    • Lembar Kerja
    • Kartu

Mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin bukanlah hal mudah. Hal itu dikarenakan setiap keputusan yang kita ambil akan memberikan dampak pada lingkungan sekitar. Selain itu, dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. 

Beruntung dalam rangkaian modul PGP dari modul 1 hingga modul 3, CGP dibekali dengan ilmu-ilmu yang dapat mendukung pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Apa saja keterkaitannya? Yuk kita simak uraian berikut!


KONEKSI ANTAR MATERI

1. Filosofi KHD sebagai Dasar Pengambil Keputusan
Jika dilandaskan dengan filosofi KHD, maka dalam mengambil keputusan, seorang guru perlu menggunakan prinsip berpihak pada murid. Jangan sampai keputusan yang diambil mengabaikan kebutuhan murid. Terlebih lagi, sekolah adalah ruang murid untuk bertumbuh. Seyogyanya, keputusan-keputusan yang ada mampu mengantarkan murid pada keselamatan dan kebahagiaan. 

2. Pengaruh Nilai dalam Diri terhadap Pengambilan Keputusan
Ketika berhadapan dengan permasalahan, kita akan berjumpa dengan masalah dilema etika dan bujukan moral. Sebelum melangkah lebih jauh untuk mengambil keputusan, kita perlu mengidentifikasi apakah hal itu termasuk bujukan moral atau dilema etika? Dalam proses identifikasi ini, nilai-nilai dalam diri sangat berperan penting. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin perlu memahami nilai-nilai kebajikan universal agar keputusan yang diambil dapat diterima oleh banyak pihak. 

3. Manfaat Coaching dalam Pengambilan Keputusan
Saat mengambil keputusan, akan selalu pro dan kontra. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin kita tidak bisa mengambil keputusan seorang diri. Kita tetap memerlukan bantuan orang lain. Salah satunya dengan proses coaching, kita bisa berefleksi apakah keputusan yang kita ambil tepat? Jika belum,  bagaiman proses perbaikan berikutnya? Bagaimana caranya?

4. Aspek Sosial Emosional dalam Pengambilan Keputusan
Kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, ketrampian berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpian. Hal itu agar keputusan yang diambil mampu berpihak ke orang banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. 


PENGALAMAN BELAJAR

1. Studi Kasus Dilema Etika
Pengalaman belajar studi kasus dalam ruang kolaborasi, memberikan wawasan bagi guru dalam menangani kasus dilema etika. Melalui ruang kolaborasi tersebut, saya menjadi sadar nilai-nilai yang saya pegang dalam mengambil sebuah keputusan. Selain itu, saya makin sadar bahwa perlu pengalaman lebih banyak dan juga bantuan orang lain agar keputusan yang diambil dapat diterima oleh orang banyak. 
2. Langkah Pengambilan Keputusan yang Tepat
Mengacu pada modul 3.1, maka ada 9 langkah yang perlu dilalui dalam mengambil keputusan. Namun, dalam kesempatan kali ini saya tidak akan membahas semuanya. Saya hanya akan membahas dari kutipan wawancara dengan kepala sekolah di demonstrasi kontekstual. Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan, yaitu:
  • Mengidentifikasi permasalahan dan nilai-nilai kebajikan yang terkandung di dalamnya
  • Mengidentifikasi fakta dan orang yang terlibat dalam permasalahan itu
  • Menunjukkan keberpihakan pada murid
3. Tantangan dalam Pengambilan Keputusan

Tantangan terbesar dalam mengambil keputusan adalah adanya pro dan kontra. Sebaik apapun keputusan yang kita ambil, pasti akan ada pihak yang kontra. Namun, semuanya kembali lagi bahwa kita tidak mungkin menyenangkan semua pihak. Meski begitu, dalam mengambil keputusan perlu berusaha menjembatani semua pihak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan:
  • mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
  • melibatkan banyak pihak dalam mengambil keputusan
4. Dampak Pengambilan Keputusan pada Murid-Murid
Kegiatan pembelajaran tak lepas dari serangkaian keputusan-keputusan. Mulai dari menentukan kegiatan pembelajaran, penilaian, refleksi, dan permasalahan individu murid lainnya. Dalam menentukan keputusan terkait murid, maka pandangan murid amat berharga dalam hal ini. Oleh karena itu, guru perlu memiliki data (kumpulan fakta) tentang karakteristik murid dan melibatkan murid dalam mengambil keputusan. Mengapa hal itu perlu diperhatikan? karena setiap keputusan yang diambil akan berpengaruh pada masa depan murid baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. 


REFLEKSI
1. Simpulan
Ada 4 paradigma dilema etika yaitu paradigma individu dan masyarakat, paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan, paradigma kebenaran lawan kesetiaan, dan paradigma jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu ada 3 prinsip pengambilan keputusan, yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),  Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). 

Ada 9 tahap yang perlu dilakukan dalam mengambil keputusan: 
  • mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan,
  • menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini,
  • mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,
  • pengujian benar atau salah,
  • pengujian paradigma benar lawan benar,
  • melakukan prinsip resolusi,
  • investigasi opsi trilema,
  • buat keputusan,
  • lihat lagi keputusan dan refleksikan.
2. Hal Menarik
Ada banyak hal tak terduga, tetapi yang paling kentara adalah saya makin sadar bahwa megambil keputusan bukanlah hal mudah. Oleh karena itu kita harus memiliki nilai-nilai yang dipegang, mengecek fakta, dan melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan. 

3. Kaitan dengan Pengalaman di Masa Lalu
Sebelum memelajari modul ini, saya sadar bahwa dalam mengambil keputusan terkait murid seringkali tidak meliatkan murid. Kadang kala, keputusan itu berujung tidak dilaksanakan dengan penuh komitmen oleh murid. Setelah, dipikirkan kembali salah satu faktornya bisa jadi karena kita tidak mempertimbangkan pendapat mereka sebagai orang yang terlibat di dalamnya. 

4. Manfaat Mempelajari Modul 3.1
Modul ini sangat penting bagi saya sebagai pemimpin pembelajaran. Hal itu karena saya mendapatkan gambaran utuh tentang langkah-langkah pengambil keputusan. Dengan panduan langkah tersebut, saya dapat meminimalisasi mengambil keputusan yang gegabah. 

Demikian koneksi antar materi modul 3.1, modul ini merangkum rangkaian perjalanan dalam mengambil keputusan bagi seorang pemimpin. 




Tentang Saya


Perkenalkan, saya Ikhlasih Amalia Hasyim, Guru Penggerak Angkatan 10 dari  SMP Negeri 3 Belik. tanggungjawab besar ini memacu saya untuk menjadi pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. Kepercayaan ini bukanlah hal ringan, mengingat nilai-nilai guru penggerak harus yaitu mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif, dan berpihak pada murid harus senantiasa melekat pada keseharian saya. 

Melalui tulisan ini, saya akan menceritakan kegiatan yang telah dilakukan selama 3 tahun menjadi guru penggerak. Semoga apa yang tertulis di sini dapat menjadi manfaat bagi kita semua.

Pemalang, 21 April 2027

CERITA KE 1 - MANDIRI



Kemandirian merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh setiap insan, terutama dalam hal memimpin dirinya sendiri. Sebelum menjadi guru penggerak, ada beberapa tantangan yang saya miliki terkait manajemen waktu dan energi. Berikut ini kegiatan yang saya lakukan untuk meningkatkan nilai kemandirian.

1. Pemanfaatan Google Calendar untuk Mengelola Jadwal

Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Mandiri, Inovatif, dan Reflektif.

  • Dalam merencanakan kegiatan mingguan, penting untuk membagi waktu dengan seimbang antara pekerjaan, istirahat, dan hobi
  • Setiap hari bisa dijadwalkan untuk fokus pada tugas-tugas yang harus dilakukan (Do), waktu untuk membuat keputusan (Decide), delegasi tugas kepada orang lain (Delegate), dan waktu untuk menghapus kegiatan yang tidak produktif (Delete)
  • Menyusun jadwal bulanan juga perlu memperhitungkan waktu untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin seperti olahraga, rapat bulanan, atau berkumpul dengan keluarga
  • Dengan memasukkan setiap kegiatan ke dalam Google Calendar, akan memudahkan untuk melihat jadwal secara keseluruhan dan menghindari tumpang tindih antara kegiatan
  • Memberikan warna yang berbeda untuk tiap jenis kegiatan seperti Do, Decide, Delegate, Delete dapat membantu membedakan prioritas dan jenis kegiatan dengan lebih jelas.

2. Pengelolaan Energi dengan Berbagai Jenis Istirahat

Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Mandiri, Inovatif, dan Reflektif.

Memberikan kesempatan pada diri untuk beristirahat dengan rincian sebagai berikut:

  • Istirahat Fisik dengan tidur yang cukup setiap hari
  • Istirahat mental dengan cara menulis jurnal refleksi
  • Istirahat sosial dengan cara menonaktifkan sosial dan bercengkrama dengan orang-orang terkasih atau menyendiri sejenak.
  • Istirahat Rohani dengan rutin melakukan ibadah baik wajib maupun sunah
  • istirahat emosional dengan cara menuangkan perasaan lewat tulisan, bercerita dengan orang terpercaya, atau media lainnya.
  • Istirahat sensoris, menonaktifkan perangkat elektronik dan melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan lingkungan seperti jalan-jalan, olahraga, dll.
  • Istirahat kreatif dengan cara menulis, menyanyi, ataupun melukis.

CERITA KE 2 - REFLEKTIF

1. Menulis Refleksi Diri
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Reflektif dan Berpihak pada Murid

Menulis jurnal refleksi secara berkala baik lewat tulisan tangan maupun di blog ini. Melalui penulisan jurnal, saya bisa melacak kebiasaan-kebiasaan saya serta tingkat ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan di awal.

2. Membiasakan Refleksi Sebelum, Saat, dan Sesudah Pembelajaran
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Reflektif dan Berpihak pada Murid

Selalu melakukan refleksi di awal, tengah, dan sesudah pembelajaran, sehingga saya mendapatkan data tentang perasaan murid saat mengikuti kegiatan pembelajaran,  tantangan yang dihadapi murid, serta langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

3. Membangun Kebiasaan Berefleksi pada Murid
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Reflektif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid

Kebiasaan berefleksi melupakan hal yang baik, sehingga murid juga perlu diberi pengertian tentang pentingnya berefleksi dan dibimbing untuk berefleksi dengan cara-cara menyenangkan. Hal-hal yang telah dilakukan adalah berefleksi menggunakan post-it, quizziz, google form, menggambar, dll. 

CERITA KE 3 - KOLABORATIF


1. Membuat Buku Sumber Belajar dengan Siswa
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Mandiri, Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid

Selama mengajar di SMP Negeri 3 Belik, banyak murid yang memiliki bakat dalam menggambar. Maka, muncullah ide untuk membuat buku sumber belajar berkolaborasi dengan murid. Dalam proses pembuatan buku ini, saya berperan sebagai penulis dan editor, sedangkan murid saya berperan sebagai ilustrator.

2. Terlibat Aktif dalam Komunitas Belajar Sekolah
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid

SMP Negeri  3 Belik memiliki komunitas belajar yang telah terdaftar di Aplikasi Merdeka Mengajar. Dalam hal ini, saya memiliki peran sebagai salah satu pengelola komunitas belajar. Melalui komunitas ini, saya dapat berkolaborasi dengan rekan guru lain dalam membuat kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid. 

CERITA KE 4 - INOVATIF



Mengoptimalisasi Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif dan Berpihak pada Murid

Tahun 2024, saya mendapatkan kesempatan menjadi kreator Canva bidang Edukasi. Melalui kesempatan ini, saya mendapatkan banyak ilmu pengetahuan terkait Canva. Selain itu juga mendapatkan penghasilan tambahan dari template-template Edukasi yang saya buat di sini (klik tautan ini).

Pengalaman ini terus memotivasi saya untuk menyebarkanluaskan dan meningkatkan pemanfaaatan teknologi dalam pembelajaran. Hal itu karena teknologi memberikan banyak kemudahan dan manfaat, seperti yang saya rasakan. Penerapan ini akan membiasakan murid terhadap teknologi yang senantiasa berkembang. Adapun cara yang dilakukan melalui penggunaan quizziz, bamboozle, wordwall, video, engineering, dll. 

CERITA KE 5 - BERPIHAK PADA MURID

1. Mengoptimalisasi Pembelajaran Hollistic Science
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif dan Berpihak pada Murid

Pada November 2023 s.d Mei 2024, saya berkesempatan belajar tentang Holistic Science dan mengimplementasikan pada pembelajaran. Meskipun workshop telah berakhir, penerapan Holistic Science yang menjembatani IPA dengan bidang lain tetap saya masukkan ke dalam pembelajaran. Hal itu dikarenakan Holistic Science dapat memberikan wawasan yang lebih luas pada murid. 

2. Memfasilitasi Murid dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif dan Berpihak pada Murid

Pembelajaran yang menyenangkan adalah sesuatu yang abstrak. Hal itu dikarenakan definisi menyenangkan setiap orang berbeda-beda, termasuk saya dan murid. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, murid mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang menarik sesuai dengan definisi masing-masing.

3.Memanfaatkan Hasil Refleksi Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif, Reflektif, dan Berpihak pada Murid

Dari refleksi pembelajaran yang telah dilakukan, ada banyak masukan yang didapat dari murid. Melalui masukan tersebut, perbaikan pembelajaran terus dilakukan sehingga murid mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Demikian cerita yang dapat disampaikan tentang 3 tahun perjalanan sebagai guru penggerak. Semoga ke depannya semakin tangguh dan konsisten dalam menghadapi tantangan zaman.

Salam Guru Penggerak!



Postingan Lama Beranda

Sitemaps

  • Beranda
  • Sitemaps

ABOUT ME

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari cerita sehari-hari.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Laporan Perkembangan Individu Siswa
  • Guru Mau Dapat Penghasilan Tambahan? Yuk Daftar Canva Creator Education!
  • Dilema Etika: Jalan Panjang Mengambil Keputusan sebagai Pemimpin
  • Catatan dari Masa Depan (Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2 Nilai Guru Penggerak)
  • Umpan Balik PETISI (Persegi Identifikasi) Seri Dikotil dan Monokotil
  • Buku Refleksi Guru, Bangkitkan Semangat Baru
  • Suhu dan Konversi Suhu (Rangkuman Materi dan Contoh Soal)
  • Semua Baik-baik Saja, Kecuali Kita
  • Latihan Soal IPA Persiapan AAS Kelas 7
  • REMIDI AAS IPA KELAS VII

Categories

  • Artikel 2
  • Bank Soal 5
  • Diary Ikhlas 15
  • Jurnal Ikhlas 18
  • Materi 3
  • modul ajar 1
  • Modul dan Lembar Kerja 1
  • OSN 2
  • Pembelajaran 5
  • Praktik Baik 2
  • Puisi 2

Popular Posts

  • Guru Mau Dapat Penghasilan Tambahan? Yuk Daftar Canva Creator Education!
  • Catatan dari Masa Depan (Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2 Nilai Guru Penggerak)
  • Umpan Balik PETISI (Persegi Identifikasi) Seri Dikotil dan Monokotil
  • Dilema Etika: Jalan Panjang Mengambil Keputusan sebagai Pemimpin

Label

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template